Bawaslu Mojokerto Goes To School, Dorong Pemilih Pemula Jadi Agen Perubahan
|
Mojokerto, Jawa Timur - Bawaslu Kabupaten Mojokerto terus mengintensifkan upaya pendidikan politik bagi generasi muda melalui program Bawaslu Goes To School. Kali ini, kegiatan tersebut dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA) Nurul Islam 2 Mojokerto, dengan menyasar para pelajar sebagai pemilih pemula yang akan berperan dalam Pemilu mendatang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak generasi muda memahami pentingnya fungsi pengawasan pemilu serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu. Bagi Bawaslu, pemilih pemula tidak sekadar menjadi angka statistik, melainkan harapan baru bangsa yang akan menentukan arah masa depan demokrasi Indonesia.
Anggota Bawaslu Kabupaten Mojokerto, Savitri Rindyana, hadir secara langsung dan memberikan materi bertema “Peran Pemuda Berfungsi dan Berpartisipasi Aktif untuk Pemilu 2029 yang Bermartabat”. Dalam paparannya, Savitri menegaskan bahwa generasi muda memiliki posisi strategis dalam menjaga kualitas demokrasi.
“Pemuda harus menjadi agen perubahan yang mampu berperan aktif, bukan hanya sebagai pemilih pasif. Dengan memahami pentingnya pengawasan Pemilu, mereka dapat ikut menjaga proses demokrasi agar berjalan jujur, adil, dan bermartabat,” ujar Savitri di hadapan peserta, Rabu (13/8/25).
Savitri juga mengajak pelajar untuk berani menyampaikan pendapat, kritis terhadap isu politik, dan tidak mudah terpengaruh oleh politik uang maupun informasi menyesatkan. Ia menekankan bahwa literasi politik sejak dini akan membantu menciptakan generasi pemilih yang cerdas dan berintegritas.
Dukungan positif juga datang dari pihak sekolah. Yahya Sabrawi, selaku Wakil Kepala Hubungan Masyarakat (Waka Humas) MA Nurul Islam 2 sekaligus mewakili pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Bawaslu Mojokerto.
“MA Nurul Islam sangat terbuka atas kedatangan Bawaslu Kabupaten Mojokerto, karena kita pahami bersama anak-anak kita ini tidak hanya memerlukan pendidikan akademik dan agama, tapi juga perlu pendidikan lainnya seperti pendidikan politik dan demokrasi ini,” ungkap Yahya.
Program Bawaslu Goes To School ini menjadi langkah konkret Bawaslu Mojokerto untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, khususnya kalangan pelajar. Melalui pendekatan edukatif, diharapkan para pemilih pemula dapat lebih siap dan sadar akan peran pentingnya sebagai penentu arah demokrasi pada Pemilu 2029 mendatang.
Dengan kegiatan ini, Bawaslu Mojokerto berharap lahir generasi muda yang tidak hanya paham hak pilihnya, tetapi juga memiliki kesadaran untuk mengawal proses demokrasi agar tetap bersih, transparan, dan bermartabat.
penulis : vap