Lompat ke isi utama

Berita

PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA, JOKOWI : “JADIKAN KESULITAN SEBAGAI LOMPATAN KEMAJUAN”

MOJOKERTO – Ada yang beda dalam peringatan hari lahir Pancasila pada tahun 2020 ini, upacara peringatan dilakukan secara daring. Mengingat kurva pasien positif Covid 19 belum mengalami penurunan, sehingga penerapan physical distancing masih harus terus dilakukan. Peringatan ini disiarkan secara langsung oleh TVRI dan melalui streaming Youtube maupun medsos TVRI lainnya, sehingga bisa dengan mudah disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Bawaslu Provinsi Jawa Timur, melalui surat 100/K-JI/TU.03/V/2020 mewajibkan agar seluruh jajaran Bawaslu Kabupaten/Kota se Jawa Timur ikut menyaksikan Pidato Kebangsaan oleh Presiden Joko Widodo dalam peringatan dimaksud. Tidak ketinggalan Bawaslu Kabupaten Mojokerto, meskipun sebagian Komisioner dan jajaran sekretariat sedang WFH, namun tetap mengikuti perayaan hari lahirnya Pancasila secara daring.

Pelaksanaan upacara diawali dengan pembacaan teks Pancasila oleh Bambang Soesatyo Ketua MPR RI, dilanjutkan pembacaan Undang-undang Dasar 1945 oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Adapun Presiden RI Joko Widodo dalam pidatonya menyampaikan rasa syukurnya bahwa Pancasila tetap menjadi Bintang Penjuru, untuk menggerakkan masyarakat dalam menjaga persatuan pada saat menghadapi tantangan dan menjadi penggerak untuk saling berbagi, serta memperkokoh persaudaraan dan kegotong-royongan dalam menghadapi Covid 19.

Jokowi mengajak semua elemen bangsa untuk memperkokoh persatuan, optimis bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa pemenang yang siap menghadapi segala tantangan yang menghadang. Tantangan yang dihadapi tidak mudah, bahkan tahun depan situasi sulit mungkin akan terus dihadapi.

“Kita tidak sendirian, 215 negara di dunia berada dalam situasi sulit seperti kita, namun kita harus menyadari semua negara sedang berlomba-lomba untuk jadi pemenang,” Kata Jokowi.

Pemenang dimaksud yaitu dalam pengendalian virus dan pemulihan ekonomi. Oleh karenanya, Jokowi meminta masyarakat Indonesia harus optimis dan mampu menciptakan peluang dalam kesulitan, menjawab kesulitan dengan kreasi nyata, agar bisa mewujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa.

“Mari kita tunjukkan bahwa kita bangsa yang kuat, bukan hanya mampu menghadapi tantangan, tapi menjadikan kesulitan sebagai lompatan kemajuan,” Pungkas Presiden RI dua periode ini dalam akhir pidatonya. Peringatan hari lahir Pancasila ditutup dengan pembacaan doa oleh Muhajir Efendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. (AFD)

Tag
Berita